Seorang pria lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) asal Makassar berhasil membeli sebuah unit mobil dan membiaya anak-anaknya sekolah. Semua pencapaian ini ia peroleh semenjak bergabung menjadi mitra pengemudi Maxim.
Pria tersebut bernama Ansar, pria paruh baya yang sebelumnya bekerja di bagian keamanan perusahaan FMCG. Sebelum bergabung, penghasilannya yang tidak lebih dari tiga juta rupiah per bulan belum mampu mencukupi segala kebutuhan hidup istri dan keempat anaknya. Sebagai kepala keluarga, ia harus berpikir keras untuk mencari jalan keluar untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Namun, Ansar mengetahui betul bahwa peluang itu sangat terbatas mengingat usia serta latar belakang pendidikan yang dimilikinya. Terlebih saat pandemi covid-19 menyerang, gelombang PHK besar-besaran terjadi. Jangankan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, masih memiliki penghasilan saja sudah bersyukur. Hingga akhirnya, ia melihat secercah harapan melalui Maxim.
Mula-mula, Ansar mengaku bahwa salah satu kerabatnya terlebih dahulu bergabung dengan Maxim. Mengikuti jejak kerabatnya, ia lalu memutuskan untuk bergabung sebagai mitra pengemudi di tahun 2021. Dengan niat awal menambah penghasilan sehari-hari. keputusan bergabung dengan Maxim justru membawa perubahan besar dalam hidupnya.
“Awalnya saya pikir hanya sekadar menambah penghasilan, tapi ternyata hasil dari Maxim jauh lebih besar dibandingkan pekerjaan sebelumnya,” ungkap Ansar.
Menjadi pengemudi Maxim membuat Ansar semakin giat bekerja. Mula-mula, Ansar menjadi mitra pengemudi Maxim Bike, hingga akhirnya ia berhasil naik kelas menjadi Maxim Car. Dari penghasilan yang ia peroleh, ia mampu membiayai anak-anaknya sekolah bahkan melunasi cicilan unit mobil yang sehari-hari ia gunakan.
“Alhamdulillah, bulan depan unit (mobil) yang saya gunakan sekarang lunas. Tidak terasa sudah bisa sampai seperti ini,” ujar Ansar.
Saat ini, sebagai mitra pengemudi Maxim, Ansar mampu meraup penghasilan lebih dari lima belas juta per bulan atau empat kali lipat lebih tinggi dibanding Upah Minimum Provinsi (UMP) Makassar.
Dari sisi tekanan dan fleksibilitas waktu, Ansar mengaku lebih senang mengingat tekanan yang tidak terlalu tinggi serta jam kerja yang dapat ia tentukan sendiri. Fleksibilitas ini membuatnya bisa lebih dekat dengan keluarga sambil tetap produktif.
Ansar juga merasa sangat senang karena pekerjaan ini memungkinkannya bertemu beragam karakter penumpang dan bahkan menolong orang lain.
“Pernah ada penumpang yang mengaku sangat berterima kasih ke saya. Saking berterima kasihnya bahkan sampai nangis. Katanya terima kasih mau mengambil orderan meskipun jaraknya dekat dan argonya tidak seberapa. Ternyata itu kondisi darurat. Dia harus mengantarkan orang tuanya ke rumah sakit segera,” ungkap Ansar.
Saat itu Ansar tidak menyangka bahwa tugasnya untuk melayani penumpang ternyata sangat bernilai bagi masyarakat. Empat tahun menjadi mitra pengemudi Maxim, Ansar juga berhasil meningkatkan taraf hidup keluarganya. Istri dan anak-anaknya pun merasa sangat senang dan bersyukur dengan pekerjaan Ansar saat ini.
“Mudah-mudahan Maxim terus berkembang di Indonesia, utamanya di Makassar ya,” tutur Ansar.
Kisah Muh Ansar membuktikan bahwa Maxim tidak hanya menawarkan akses transportasi secara online, tetapi juga membukakan pintu kesempatan bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kesejahteraan hidup tanpa membedakan latar belakang pendidikan, penampilan, maupun usia. Maxim berkomitmen untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui peluang kerja sama di seluruh wilayah di Indonesia.