​Emansipasi Wanita Di Tengah Modernisasi, Bukti Siapapun Bisa Jadi Supir Ojek Online

​Emansipasi Wanita Di Tengah Modernisasi, Bukti Siapapun Bisa Jadi Supir Ojek Online

7 Mac 2024
story

Sejarah perayaan Hari Perempuan Internasional bermula pada awal abad ke-20, sejak saat itu banyak hak wanita di seluruh dunia diperjuangkan demi mendapatkan kesetaraan gender. Gerakan ini telah mengubah stereotip masyarakat terhadap wanita dan memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk bekerja dan berkarya dalam profesi apapun.

Seperti halnya profesi sebagai pengemudi ojek online, perkembangan zaman dan situasi ekonomi membuka kesempatan bagi kaum wanita untuk berpartisipasi menekuni profesi ini. Salah satu platform transportasi online terbesar di Indonesia—Maxim juga ikut memberikan kesempatan bagi kaum wanita untuk bergabung menjadi bagian dari mitra pengemudi.

Dari data yang berhasil dikumpulkan, populasi pengemudi Maxim wanita di seluruh Indonesia pada tahun 2024 mencapai angka 15%. Adapun jumlah pengemudi Maxim wanita paling banyak di antaranya Denpasar (25%), Bandung (23%), dan Jakarta (15%). Di samping itu, perjalanan dengan pengemudi wanita dianggap lebih aman dan nyaman bagi penumpang wanita terutama yang membawa anak.

Kehadiran Maxim di Indonesia sejak tahun 2018 telah membuka kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat tanpa batasan gender apapun. Hal inilah yang membuat Maxim ikut merangkul mitra pengemudi wanita untuk menjadi bagian dari penggerak roda perekonomian bangsa tanpa diskriminasi gender.

Seperti halnya Ira, seorang mitra pengemudi Maxim di kota Pontianak yang menjadikan ojek online sebagai mata pencaharian utamanya, “Sebelumnya saya bekerja serabutan; ada yang menjaga warung nasi, sampai asisten rumah tangga. Lalu tahun 2021 saya ditawari oleh sanak saudara yang kebetulan pengemudi Maxim juga.” ujarnya.

Alasan Ira untuk bergabung menjadi pengemudi Maxim adalah waktu kerja yang fleksibel sehingga ia bisa mengurus rumah terlebih dahulu. “Kerja di Maxim kan waktunya fleksibel ya, jadi saya bisa mengurus dan bersih-bersih rumah terlebih dahulu sebelum saya mencari penumpang. Sedangkan pekerjaan sebelumnya saya tidak bisa fleksibel.” lanjutnya.

Wanita berusia 38 tahun ini menuturkan bahwa menjadi seorang pengemudi ojek online memiliki tantangan tersendiri, “Biasanya ada pelanggan yang menolak jika pengemudinya perempuan, tapi saya tidak berkecil hati. Lalu pernah ada pengguna yang menawarkan untuk membawa kendaraan saya sehingga saya yang dibonceng. Pokoknya pengalaman saya unik-unik, deh!.” tutupnya.

Customer Service Officer Maxim Jakarta, Eva R juga mengatakan bahwa mitra pengemudi perempuan memiliki kemampuan yang setara dengan pengemudi laki-laki “Sebagian besar pengemudi wanita memilih profesi ini untuk membantu perekonomian keluarga. Di sela-sela persaingan dunia kerja yang tinggi dan kebutuhan hidup yang semakin besar, kaum wanita juga memiliki kemampuan dan ketrampilan yang sama dengan pria.” ujarnya.

Kehadiran pengemudi wanita di Maxim diharapkan dapat mengubah stereotip masyarakat, serta memberikan akses bagi perempuan Indonesia untuk membantu perekonomian keluarga.